L:
Aku adalah air kehidupan. Aku membingkai diriku dengan kata-kata, yang tidak bisa ditafsirkan oleh kalbu tak bernyawa. Di dimensi tak bernamalah aku lahir, tersenyum, menangis, dan kemudian mati. Sejatinya, aku perantara kau dan Hyang.
H:
Aku tahu aku adalah ruh. Ketika aku ditiupkan ke dalam raga, kami pun hidup. Aku bisa mendengar, melihat, merasa, dan mengindera banyak hal. Kumulai dengan menangis dan mengecap ibuku. Aku belajar berjalan, berlari, berburu, bertani, dan kemudian menciptakan peradaban. Pun aku mulai belajar melanggar perintah Tuhan. Aku membunuh, mencuri, memerkosa, dan merusak tatanan alam. Sistem kurubah sesuai kehendakku dan mencoba menentang Penciptaku. Aku terkutuk dan pantas di azab. Mataku adalah mata setan dan hatiku adalah hati iblis. Tapi aku masih punya harapan seperti yang dijanjikan-Nya.
S:
Aku hidup di antara dua dimensi yang berbeda. Aku bisa jadi baik atau jadi buruk. Aku adalah malaikat sekaligus iblis. Aku merasakan cinta, benci, dan menginginkan keabadian. Aku adalah kesetimbangan antara kau dan kau yang satunya.