Jumat, 21 Desember 2012

Mak, Aku ingin jadi Pawang Hujan



"Jika saja setiap orang mengerti mengapa Tuhan menciptakan hujan. Bila saja mereka mafhum bagaimana malaikat mengarak awan dan menurunkan petir. Kalau saja mereka benar-benar ' ngeh'  rasanya menjadi "'hujan'. Dan seandainya saja mereka benar-benar paham mengapa aku ingin menjadi pawang hujan"


 "Hujan"!!!!, pekik gadis kecil itu.

Kau ditakdirkan sebagai cerminku


Imagine thiz:
Aku sang SINGA dan Kau si RUSA
tapi ini bukan sekedar kisah klasik ttng singa yg jatuh hati pada buruannya

dan tentu saja aku bukan vegetarian :D

yeep, let's start the story


Seekor singa tampak berjalan menyusuri hamparan padang rumput kering.,,,,,

Keruntuhan Peradaban

 



Aku adalah peradaban,
trlahir dari rahim cinta,
dibangun dr cahaya jiwa
sjatinya,,,,

Tukang Patung


Selama seminggu ini, langit tampak mendung tanpa menumpahkan hujan, gerimis pun tidak, hingga tirai malam menutup bumi. Bagi sebagian orang, hujan adalah ancaman. Berbeda dengan pak Solihin, baginya hujan adalah berkah.
***
Setiap hari pak Solihin berkeliling kampung berdagang payung. Selain itu pak Solihin juga

Berproses (2)

m: Aku dan kamu tidaklah sekedar "ada" dan menunggu "tiada". Aku dan kamu dipisahkan oleh dua cipta, waktu dan ketakutan-ketakutanmu. Aku hidup sebagai akar dan kau mewujud sebagai awan. Kau terdiam dalam kalut pd rentang waktu yg hitungannya tak kalah dengan jumlah bintang. Aku sperti menanti besi berubah jadi emas.

Berproses (1)


L:
Aku adalah air kehidupan. Aku membingkai diriku dengan kata-kata, yang tidak bisa ditafsirkan oleh kalbu tak bernyawa. Di dimensi tak bernamalah aku lahir, tersenyum, menangis, dan kemudian mati. Sejatinya, aku perantara kau dan Hyang.

H:
Aku tahu aku adalah ruh. Ketika aku ditiupkan ke dalam raga, kami pun hidup. Aku bisa mendengar, melihat, merasa, dan mengindera banyak hal. Kumulai dengan menangis dan mengecap ibuku. Aku belajar berjalan, berlari, berburu, bertani, dan kemudian menciptakan peradaban. Pun aku mulai belajar melanggar perintah Tuhan. Aku membunuh, mencuri, memerkosa, dan merusak tatanan alam. Sistem kurubah sesuai kehendakku dan mencoba menentang Penciptaku. Aku terkutuk dan pantas di azab. Mataku adalah mata setan dan hatiku adalah hati iblis. Tapi aku masih punya harapan seperti yang dijanjikan-Nya.

S:
Aku hidup di antara dua dimensi yang berbeda. Aku bisa jadi baik atau jadi buruk. Aku adalah malaikat sekaligus iblis. Aku merasakan cinta, benci, dan menginginkan keabadian. Aku adalah kesetimbangan antara kau dan kau yang satunya.

Page