Jumat, 21 Desember 2012

Tukang Patung


Selama seminggu ini, langit tampak mendung tanpa menumpahkan hujan, gerimis pun tidak, hingga tirai malam menutup bumi. Bagi sebagian orang, hujan adalah ancaman. Berbeda dengan pak Solihin, baginya hujan adalah berkah.
***
Setiap hari pak Solihin berkeliling kampung berdagang payung. Selain itu pak Solihin juga
menerima perbaikan payung. Ia telah menjalani pekerjaan ini selama 35 tahun. Meski begitu, lewat usaha inilah pak Solihin bisa membiayai kehidupan keluarganya. Bahkan ia mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga sarjana. Anaknya yang pertama kini punya usaha bengkel di pinggir kota, sementara anaknya yang kedua menjadi guru di salah satu sekolah dasar negeri di kampungnya.
Semasa kanak-kanaknya, pak Solihin bercita-cita menjadi seorang dokter. Akan tetapi karena keterbatasan biaya, ia tidak mampu melanjutkan sekolah. Itulah salah satu motivasi yang membuatnya harus menyekolahkan anaknya hingga menjadi orang yang berhasil. “Mereka tidak perlu mengalami nasib yang sama sepertiku”, pikirnya.

Bermodalkan ijazah SMA, pak Solihin melamar pekerjaan kemana-mana dan ia tidak pernah diterima bekerja dimanapun. Lalu ia mulai bekerja serabutan, mulai dari jadi pedang asongan, tukang tambal ban, tukang bangunan, hingga supir angkot telah ia lakukan. Dia merasa hidupnya sangat menyedihkan dan penuh kesia-sian.

Hingga akhirnya, ia menemukan sebuah pekerjaan yang membuatnya merasa begitu nyaman. Suatu hari, ia menemukan sebuah payung di tengah jalan. Kerangka payung itu patah. Ia merasa, hidupnya seperti payung itu. Impiannya yang putus di tengah jalan membuat hidupnya tidak pernah bergairah.

Pak Solihin merasa harus memperbaiki payung itu, dan dengan itu Tuhan akan memperbaiki hidupnya. Ia kemudian merenungi kehidupan yang telah ia jalani. Ia berfikir, sejatinya, manusia hidup di dunia ini, bukanlah semata-mata untuk mengejar impian. Impian hanya alat. Ia hanyalah sarana untuk melihat dunia yang lebih besar di baliknya. Pak Solihin tidak pernah menyerah dengan mimpinya.  “Hanya saja, terkadang mimpi itu harus diredefinisi”, lirihnya dalam hati. Jika saja, dengan menjadi dokter bisa menyembuhkan orang sakit, maka dengan memperbaiki payung ia bisa mencegah orang dari sakit karena kehujanan. Hidup ini untuk memberi manfaat yang sebesar-besarnya pada yang lain.
***

to be continue..,,,

-SAT-
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Your Comment here, please:

Page